Friday, October 29, 2010

LUMINOVA, Membuat Jam Bisa Bersinar dalam Gelap

Salah satu bentuk keindahan dari jam-jam keluaran baru adalah seperti gambar Rolex Explorer diatas: bisa bersinar dalam gelap. Pemakaian zat yang menyala dalam gelap seringkali digunakan untuk jam-jam sport profesional yang memang karena kebutuhan akan kemudahan membaca waktu dalam kondisi gelap. Zat yang berpendar dalam gelap itu sering disebut sebagai Luminova. Posting kali ini saya akan membahas secara singkat apa yang dimaksud dengan Luminova. Pada posting sebelumnya anda sudah membaca juga mengenai zat yang memiliki kemiripan fungsi dari Luminova yaitu Tritium, saat ini sudah tidak lagi digunakan.
Dari catatan sejarah kerajaan China, terutama pada masa kekaisaran Zhao Tai Zhong, zat Luminous pertama kali ditemukan di Jepang lebih dari 1000 tahun yang lalu. Dokumen itu menyebutkan lukisan sapi di dinding-dinding goa terlihat jelas dalam keadaan gelap gulita, sedangkan ketika matahari muncul, sapi-sapi itu seolah 'menghilang' dan akan muncul kembali ketika gelap. Berdasarkan penelitian, cat yang digunakan untuk melukis dinding itu merupakan cat/zat yang dibuat dari kerang laut. Karena itu tidak heran kalau banyak lukisan Jepang pada jaman dulu juga menggunakan zat ini agar lukisannya bisa 'menyala' atau terlihat dalam gelap.
Pada tahun 1908, cat luminous dengan kandungan radium dikembangkan untuk pertama kalinya pada jam tangan dan jam dinding yang diproduksi di Amerika Serikat. Jenis jam yang sama muncul dan diproduksi juga di Swiss pada tahun 1911. Di Jepang sendiri, Seiko mulai memproduksi jam dan jam lemari sejak tahun 1895, tapi tidak memproduksi jam dengan cat luminous sampai tahun 1927. dan jam lemari seiko pertama yang menggunakan zat ini diproduksi pada tahun 1931.
Luminova atau seringkali disebut sebagai 'photo-luminescent' atau 'afterglow' pigmen, adalah sebuah standar bagi para pembuat jam tangan sampai saat ini. Zat yang digunakan adalah non-radioactive dan non-toxic yang ditambahkan pada jarum dan indeks jam. Beberapa jenis jam bahkan melapisi dialnya dengan zat ini. Pemilik paten zat ini adalah sebuah perusahaan Jepang: Nemoto&Co. Ltd. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1941 sebagai produsen cat Luminous dan coating. Pada tahun 1960, Nemoto mengembangkan N-Luminous yang mengandung radium dan cepat menjadi populer pada saat itu. Karena adanya keprihatinan terhadap lingkungan, maka segala zat yang mengandung radioactive dikurangi termasuk produk Luminous yang diproduksi oleh Nemoto ini. Kemudian pada tahun 1993, Nemoto mengeluarkan produk innovative yang disebut sebagai LumiNova yang menjawab keinginan para envitomentalis yang meminta pengurangan zat radio active. Keunggulan LumiNova ini adalah kualitas nyala-nya yang lebih terang dan lama dibandingkan teknologi sebelumnya. Sehingga secara langsung para produsen jam beralih menggunakan LumiNova. Sehingga pada tahun 1998 pemerintah Swiss mengikat kontrak secara eksklusif dengan Nemoto sebagai supplier LumiNova ke para produsen jam di Swiss.

Kemudian berkembang sebuah nama baru yaitu: Super Luminova. nama ini baru gencar beredar setelah tahun 2000. banyak yang mengira bahwa ini adalah semacam 'edisi revisi' dari Luminova yang telah dikenal sebelumnya. Namun tidak ada penjelasan yang resmi mengenai pengertian dari Super Luminova tersebut. Bahkan para ahli akhirnya meyakini bahwa Super Luminova tidak lebih dari Luminova yang sebelumnya, hanya saja terkait branding maka disebut sebagai Super Luminova. Perusahaan joint venture nemoto di Swiss adalah RC Tritec Ltd dan membuka pabrik Luminova di Swiss dengan nama LumiNova AG Switzerland, karena itulah seringkali orang salah mengira dan menganggap bahwa Luminova adalah produksi Swiss padahal sebenarnya zat itu adalah murni buatan dan dipatenkan oleh perusahaan Jepang Nemoto. Saat ini zat Luminova berkembang menjadi banyak warna. Contoh dibawah adalah bagaimana zat Luminova berwarna orange diaplikasikan pada dial.




Thursday, October 28, 2010

PATINA, yang Membuat Jam Antik Menjadi Berkarakter

Sejak beberapa tahun lalu saya mulai 'menggilai' jam-jam antik yang memiliki penampilan unik dan khas yaitu jam antik yang memiliki kesan dan penampilan 'belel', terutama pada beberapa bagian yang memang pantas dan wajar akan berubah belel, seperti jarum, indeks dan dial. Penggemar jam antik menyebut hal ini sebagai PATINA (dial, hands atau index). Bahkan ada beberapa orang penggemar jam antik yang hanya mengoleksi jam antik dengan Patina yang sudah terlihat. Semakin kuat perubahan, semakin senang.
Gambar sekumpulan Rolex diatas adalah koleksi seorang rekan penggemar Rolex antik. Gambar itu menunjukkan beberapa kadar/kualitas perubahan warna pada jam Rolex GMT. Perbedaan ada pada perubahan warna terutama pada indeks jam dan jarum, sedangkan warna dial sebenarnya juga berbeda tapi dalam foto tersebut tidak terlihat jelas.

Sebenarnya, arti PATINA itu sendiri apa sih? kalau merujuk pada deskripsi yang merupakan kesepakatan umum, Patina merupakan kondisi berubahnya warna (menjadi pudar atau bertambah gelap) dan penampilan suatu material (terutama logam) karena adanya pengaruh dari usia, tingkat oksidasi yang terjadi dan unsur senyawa kimia yang menjadi campuran logam (atau kayu) tersebut. Perubahan ini lebih dikarenakan pengaruh alami dan bukan dikondisikan. Karena itu Patina akan muncul pada barang-barang yang berusia tua. Nah, karena blog ini adalah blog tentang jam antik, maka saya akan bicara Patina pada jam antik saja.
Proses penuaan dengan 'munculnya' Patina pada sebuah jam biasanya terjadi hanya di beberapa bagian: indeks dan jarum (paling sering terjadi) dan dial. Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa perubahan ini sangat tergantung pada senyawa kimia yang menjadi campuran warna yang digunakan pada permukaan jam. Pada gambar diatas adalah contoh sebuah GRAND SEIKO tua produksi tahun 60-an yang dialnya aging secara sempurna. Patina pada dial merubah warna dial yang semula (mungkin) satin atau kuning cerah, berubah warna menjadi kecoklatan bahkan malah cenderung ke arah ungu-kecoklatan. Kondisi asli jauuuhhh lebih cantik daripada foto, karena aura yang muncul sungguh unik sekaligus cantik. Informasi jam ini pertama kali saya dapat dari seorang pedagang kelilingan yang menelepon saya. Begini dia bilang. "Bang, tadi ada Seiko yang (maaf) pantatnya emas, tapi sudah saya jual karena plat (dial)nya udah 'rusak' parah!". Sungguh jengkel hati saya karena yang dia maksud plat 'rusak parah' adalah Patina yang cantik ini. Akhirnya jam ini bisa saya foto juga karena berhasil dibeli oleh teman saya.

Contoh berikut adalah model Patina yang lain karena unsur campuran dan material yang digunakan juga berbeda. Omega seamaster dari awal tahun 50-an ini awalnya berwarna hitam dan karena proses oksidasi yang terjadi sekian puluh tahun dan mungkin juga pemakaian yang kerap, membuat warna jam ini berubah menjadi kecoklatan. Kondisi warna dial seperti ini sering disebut sebagai 'tropical dial' (entah apa maksudnya..). Perhatikan gambar omega diatas, sabagai bukti bahwa dial jam itu bukan rusak adalah masih jelasnya semua tulisan pada dial yang berwarna emas. Sama sekali tidak ada yang hilang atau rusak. Beda misalnya kalau dial jam rusak dan berubah warna menjadi coklat, tulisan pada dial biasanya juga akan rusak atau hilang. Apakah anda bisa mendapatkan jam dengan kondisi dan warna dial yang serupa seperti ini? saya pikir tidak! karena coklat-nya warna dial jam itu adalah hasil perbuatan alam dan bukan dikondisikan oleh sebuah percobaan!

Bicara mengenai tropical dial, akhir-akhir ini banyak penggila jam antik semakin banyak yang mencari jam antik dengan tropical dial. Dan hebatnya, begitu ada yang menjual, harganya sudah sangat berbeda dengan jam yang sama dengan kondisi yang masih hitam. Kenapa jadi begitu dicari? ya karena populasinya yang sedikit! memanfaatkan situasi ini, Omega bahkan mengeluarkan satu tipe jam legendaris mereka "Speedmaster" dengan dial berwarna coklat. Waktu saya tanyakan kepada mereka melalui email, mereka katakan bahwa jam itu memang sengaja dibuat untuk memenuhi keinginan penggemar jam Speedmaster yang menginginkan dial "tropical", karena Speedmaster dengan tropical dial yang otentik sangat jarang ada dan kalau adapun harganya sangat tinggi. Untuk Speedy baru dengan dial coklat inipun Omega memasang harga yang lebih tinggi dari Speedy biasa. harga terakhir yang pernah saya tanya adalah Rp.42 juta.
Pertanyaan yang sering saya terima terkait dengan Patina ini adalah: Faktor apa yang menentukan cepat tidaknya sebuah Patina muncul pada sebuah jam?. Ada beberapa pendapat, saya sebut pendapat karena memang tidak ada yang pernah melakukan survey mengenai berapa lama sebuah patina itu keluar. Pendapat pertama mengatakan bahwa patina muncul pada indeks dan jarum (kita fokus ke bagian ini aja), karena eksposure yang intens terhadap sinar matahari. Pendapat lainnya mengatakan bahwa faktor yang paling nerpengaruh sebenarnya adalah faktor kelembaban udara yang intens dan statis selama beberapa lama. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa bukti dari beberapa orang. Seseorang yang diberi hadiah sebuah Rolex Submariner hanya menyimpan jamnya di SDB Bank. Dan setelah 10 tahun dia mulai hendak pakai jam itu, warna indeks dan jarum ternyata telah berubah menjadi kekuningan. Saya sendiri pernah ditunjukkan oleh teman sebuah Rolex GMT 16700 kristal yang lama sekali disimpan, karena teman saya ini nggak ngerti jam dan malas pakai sebab katanya "kalau nggak dipakai suka mati sendiri!". waktu ditunjukkan, jam itu warna indeks nya sudah mulai menguning, dan bagi saya itu malah menambah cantik!
Kalau pendapat saya, proses patina itu muncul adalah arena gabungan pendapat tersebut diatas (pendapat paling aman...). Mungkin perbedaannya ada pada kualitas patina yang muncul. Sebuah jam yang lama sekali disimpan dalam tempat tertutup dan lembab, cenderung perubahan warnanya akan lebih lembut dan merata sempurna ke seluruh bagian indeks dan jarum. Sedangkan kalau jam yang dipakai sehari-hari biasanya selain indeks berubah warna, kualitas bahan Lume pada jam akan tidak sebaik dan sehalus jam yang lama disimpan. Kondisi yang terjadi misalnya: ada jamur (kecil sekali) berwarna lebih gelap atau lume yang keropos atau tidak utuh lagi. Coba anda perhatikan foo Rolex Submariner 16800 diatas dan GMT master 1675 yang dibawah. Bagi saya Patina yang muncul sangat cantik dan masih tergolong 'lembut'. Mungkin jam-jam itu lebih banyak disimpan di lemari daripada dipakai. Tapi ada satu hal yang seringkali membuat 'gatal' dari penampilan jam tua seperti ini. Seringkali proses oksidasi atau kelembaban udara yang konsisten itu memakan korban, yaitu jarum jam. Bukan jarum jam keseluruhan tapi pada bagian yang unsur logamnya tidak ditutupi. Biasanya akan muncul jamur-jamur kecil atau warnanya berubah jadi seperti kotor. Patina akan muncul lebih dulu pada jarum, karena komposisi senyawa kimia antara indeks dan jarum ternyata berbeda, karena itu proses perubahan warnanya lebih dulu terjadi pada lume yang ada di jarum.

Pertanyaan menarik berikutnya adalah: sebenarnya jam antik dengan patina yang muncul apakah benar dikatakan cantik? atau sebenarnya itu malah seperti 'kanker'?
Saya selalu menjelaskan bahwa ada 2 golongan penggemar jam antik: pertama yang menyukai jam apa adanya, otentik dan dibiarkan tanpa disentuh. Sedangkan yang kedua lebih mementingkan penampilan dan kualitas dari jam antik itu. Bagi orang-orang kedua ini, kondisi jam antik yang re-furbished adalah sah-sah saja selama yang mengganti itu memang dengan original parts atau dilakukan oleh pemilik brand. Hal ini bertentangan dengan kelompok pertama. Bagi mereka, re-dial dan re-furbished adalah hal yang sangat dihindari, dengan anggapan kondisi sudah tidak otentik! bagi mereka buluk dan budhuk adalah sah-sah saja karena namanya juga jam antik. Suatu kali saya pernah meminta teman untuk memoles GMT 1675 saya. Kebetulan disamping saya ada seseorang penggemar Rolex antik dari luar. Saat dia tahu tujuan saya untuk memoles jam itu, dia langsung bilang "are you Crazy?!". Ternyata dia adlah penganut paham pertama dan dia sangat anti hal-hal seperti itu, bahkan jam dengan banyak gores pun dia tidak pernah mencoba untuk memolesnya. "That's why we call them Vintage watches, my friend!"
Kembali ke Patina. Bagi saya pribadi memang akan lebih menyenangkan memakai jam antik yang sudah menua dan keluar patinanya secara menyeluruh. Karena bagi saya, jam antik dengan patina menjadi lebih 'berkarakter', unik dan berwibawa. Sampai suatu kali saat bertemu dengan seorang rekan penggemar jam antik, dia bilang begini:"Rolex Sub elo kudu sungkem nih sama jam gue..". Saya awalnya bingung, tapi begitu dia tunjukkan jam yang dia pakai saat itu saya jadi mahfum. Siang itu dia pakai Rolex Red Submariner Ref.1680 dengan indeks dan jarum yang sudah menguning. Love it!


Tuesday, October 19, 2010

GTG Dadakan 19 Oktober 2010

Biasanya setiap kali akan GTG acaranya direncanakan beberapa hari sebelumnya, namun GTG kali ini diadakan secara mendadak karena adanya kebutuhan sebuah TV swasta yang hendak meliput dunia hobby jam antik. Lokasi GTG kali ini adalah sebuah cafe kecil dan tidak begitu mencolok yang letaknya di daerah pejompongan. Beberapa rekan dihubungi tapi karena acaranya yang mendadak akhirnya hanya 4 orang saja yang bisa datang siang itu. Walaupun yang hadir hanya 4 orang tapi koleksi yang dibawa saat itu maut-maut. Gambar diatas adalah menu kami siang itu...

Persiapan sebelum pengambilan gambar dimulai: Bung Marga (Agen M) dengan dibantu oleh crew dari TV swasta tampak sedang memasang dan mencoba microphone kecil yang akan digunakan dalam pengambilan gambar dan membicarakan skenario yang akan ditampilkan.

Namanya juga kumpul-kumpul penggemar jam antik, yang paling ditunggu adalah jejeran koleksi yang dibawa oleh teman-teman yang hadir. Dalam posting ini hanya ditampilkan sebagian kecil saja karena ternyata hasil foto-nya banyak yang kurang bagus (mungkin sudah saatnya ganti kamera). Koleksi pertama yang eye catching adalah Heuer Calculator. Jam ini eye catching karena dimensinya yang memang besar (44mm) serta jenisnya yang langka. Awalnya jam ini ada di sebuah display toko jam di Hong Kong dengan tulisan "For display only, not for sale". Tapi entah gimana caranya, akhirnya jam ini toh berhasil juga dibawa ke Indonesia.

Universal di bawah sebenarnya masih cukup mudah didapat, namun Universal Polerouter yang dibawa kali ini desainnya sungguh menarik. Warna dial adalah gilt dengan tulisan semua berwarna emas. Kondisi dial sudah menua dengan banyak munculnya bercak2 di seluruh permukaan dial yang sudah mulai berubah menjadi kecoklatan.


Kebetulan sekali ke-4 orang yang hadir dalam GTG kali ini membawa juga beberapa Rolex GMT 1675 dan 1 buah 16750. Yang paling tua dan antik dari ke-7 Rolex GMT ini adalah yang berada di tengah, yaitu 1675 pointed crown guard (PCG). Finishing dial sudah berubah menjadi kecoklatan karena faktor usia. Saat ini mulai sulit untuk mendapatkan sebuah Rolex GMT 1675 dalam keadaan bagus karena itu melihat 7 buah Rolex GMT 1675 dan 16750 dapat memanjakan mata!

Rolex dibawah adalah salah satu jenis Rolex sport antik yang kolektibel dan bernilai tinggi, yaitu Submariner 1680 dengan tulisan SUBMARINER berwarna merah. Sebenarnya tidak ada banyak perbedaan dengan Sub 1680 yang memiliki tulisan SUBMARINER putih, namun keberadaan sub merah ini memang lebih jarang karena itu harganya juga lebih tinggi.

Rolex dibawah ini memang imut-imut karena memang dimensinya hanya sekitar 34mm. Paling kiri adalah Rolex semi buble back dengan desain dial yang sangat unik. Awalnya kami mengira jam Rolex ini palsu karena warna dialnya, tapi setelah diteliti lagi dial ini ternyata asli dan tua usianya. Rolex yang di tengah dan kanan adalah Rolex dengan manual winding movement. Kesemuanya produksi tahun 50-an.
Menurut saya, Rolex dibawah ini adalah 'bintang'nya GTG kali ini, yaitu sebuah Rolex Submariner Ref.5508 No crown Guard yang sering disebut sebagai Rolex James Bond. Rolex ini produksi tahun 1958 dan terlihat di Film James Bond "Dr.No" yang dikenakan oleh Sean Connery. Kondisi dial sudah kelihatan buluk sekali, bahkan indeks semua sudah berubah menjadi kehitaman, tapi semua tulisan yang berwarna kuning masih terbaca dengan jelas.

Gambar di bawah adalah tumpukan jam antik yang menjadi 'santapan' kami siang ini. Beberapa tipe jam yang menarik tidak sempat dibahas dalam posting ini seperti: udor 34, udor submariner vintage, Rolex explorer steve mc queen, itus Asian games, Mido gold plated 80 micron dll.


Selanjutnya masuk ke merek Omega. Salah satu kejutan dalam GTG ini adalah munculnya Omega Railmaster dengan menggunakan jarum broad arrow yang sangat kolektibel. Selama ini jam tersebut hanya disimpan di rumah dan tidak pernah dibawa saat kumpul2 dengan sesama pehobi. Semua masih original dan perubahan warna pada indeks dan jarum menjadi kecoklatan menambah kecantikan jam ini.

Omega militer dari perang dunia ke-2 ini dibeli oleh teman saya ketika dia berlibur ke Singapura beberapa tahun yang lalu. Semua bagian kecuali tali kulit adalah original dan otentik sebagai jam tentara Inggris. Kondisi masih sangat bagus untuk sebuah jam yang usianya lebih dari 60 tahun.

"The beauty from the 50's" ini adalah sepasang Omega constellation. produksi awal tahun 50-an Yang sebelah kiri menggunakan bumper movement cal.354 dalam kondisi yang luar biasa, sukar dipercaya! sedangkan yang kedua sebelah kanan adalah connie dengan cal.503. Desain connie 503 ini memiliki indeks yang sering disebut sebagai indeks 'kipas' atau juga disebut 'kuku macan'.

Setiap orang yang mengaku dirinya sebagai penggemar berat Omega memang harus punya tipe omega yang satu ini: Omega Speedmaster Moonwatch. Speedy moonwatch dibawah adalah dari seri 321, generasi sebelum speedy moonwatch yang sering kita lihat dengan manual winding movt cal.861. Kondisi Omega 321 dibawah masih sangat bagus dengan warna indeks jam yang sudah mulai menguning.
Pengambilan gambar sudah selesai, ngobrolin jam juga sudah banyak, sedangkan waktu makan siang sudah lewat. Akhirnya teman-teman yang hadir memutuskan untuk istirahat dan makan siang dulu...

Saturday, October 9, 2010

PANERAI PAM 177 Luminor Marina Titanium

Sudah cukup lama perhatian saya teralihkan dari brand Panerai setelah beberapa kali memiliki beberapa tipe, dan saya kembali ke 'selera asal' yaitu Rolex, Omega dan Seiko. Keinginan untuk mencoba memiliki dan memakai Panerai mulai muncul ketika saya membaca sebuah laporan GTG paneristi di New York beberapa waktu lalu. Dan juga ketika salah seorang rekan mendatangkan begitu banyak strap panerai de Indonesia. Karena sebelumnya saya selalu memiliki Panerai yang steel, maka kali ini saya mencoba untuk memiliki Panerai dengan material Titanium. Frankly speaking, sebenarnya saya kurang begitu suka dengan jam titanium karena bagi saya warnanya kurang menarik (kusam) dan tidak 'bling-bling' seperti steel. Tapi kalau saya punya steel lagi, nggak ada bedanya dong dengan koleksi sebelumnya...

Kebetulan salah seorang teman dekat sesama penggemar jam dan kebetulan seorang penggemar berat Panerai menawarkan saya jam ini (dari beberapa tawaran dia yang lain). Ini adalah satu-satunya jam titanium dalam pilihan itu. Sebelumnya saya memang ingin sekali punya PAM 111 (historic design dengan jarum detik), tapi tidak pernah kesampaian. Kebetulan PAM 177 yang ditawarkan ini adalah kembaran dari PAM 111 tapi dengan material titanium. Kebetulan sekali!
PAM 177 adalah model Luminor Marina (Marina menunjukkan water resist yang lebih dalam: 300m) dengan material titanium, berdiameter 44mm, memiliki jarum detik dan manual winding movement. Bawaan asli tipe ini adalah rubber strap dan crocodile strap berwarna coklat tua (cenderung ke maroon) seperti gambar diatas. Gambar PAM 177 diatas adalah gambar dari blog rekan sesama penggemar jam, karena saya belum sempat ambil foto jam ini dengan strap aslinya.

Seperti halnya para penggemar Panerai umumnya, hal pertama yang dilakukan adalah dengan mencaridan mengganti strap asli dengan custom strap, sedangkan strap yang asli disimpan. Begitu juga yang saya lakukan. Kebetulan saat ngobrol sore dengan seorang rekan sehobi, dia membawakan beberapa jenis custom strap dari merk Kain Heritage. Karena penampilan titanium ini cenderung berwarna gelap maka saya cari strap kulit yang warnanya juga soft. Maka dipilihlah strap berwarna coklat yang lembut, dan ternyata bagus sekali dipasangkan dengan casing titanium!

Kualitas strap dari Kain Heritage ini menurut saya bagus dan rapi buatannya. Finishing dan jahitan dibuat rapi, sedangkan kelenturan kulit tetap baik. Jahitan berwarna gelap serta buckle dibuat dalam finishing brushed steel. Buckle bawaan dari Kain ini unik karena size-nya yang besar.

PAM 177 masih menggunakan manual winding movement Cal.OP XI 17 jewels yang merupakan pengembangan baru dari Cal.OP II. Movement ini (seperti juga manual winding panerai lainnya) masih menggunakan movement manual dari ETA yaitu Cal.6497/2 dengan 21,600 bph. Perbaikan dari Cal.OP II adalah perbaikan pada swan neck regulator dan desain ulang bridges-nya oleh Panerai. Salah satu efek-nya adalah lama nya power reserve yang menjadi 56 jam.

Seperti pada desain tipe Historic lainnya, PAM 177 juga memiliki transparant caseback sehingga kita bisa menikmati kinerja manual movement-nya. PAM 177 dibuat sejak tahun 2004 (seri G) dan sampai sekarang jumlah produksi per tahunnya sangat sedikit, yaitu 2004: 500 buah; 2005: 900 buah, 2006: 800 buah; 2007: 500 buah; 2008: 700 buah dan 2009: 500 buah. Pam 177 yang saya miliki ini merupakan produksi tahun 2006 (Seri I).

Seperti halnya dengan PAM 111 dengan tahun produksi yang sama, PAM 177 ini sudah menggunakan dial model 'sandwich' yaitu sistem finishing dial yang 2 tingkat, dimana tingkat yang di bawah dilapisi dengan lapisan luminova yang dapat menyala dalam gelap. Sedangkan diatasnya lempengan yang dilobangi untuk penunjuk indeks jam.

PAM 177 menggunakan sapphire kristal Corundum setebal 3,5mm dengan anti reflective coating. Ketebalan kristal ini akan terlihat dari sisi samping.

Anggapan awal saya terhadap jam dengan material titanium yang cenderung terkesan kusam ternyata keliru, karena PAm 177 ini ketika dipakai terlihat menarik dan 'kalem'. Mungkin desain titanium ini terlihat jadi menarik karena desain jam yang tidak terlalu rame dan mungkin juga karena size-nya yang besar (44mm) sehingga lebih terkesan low profile dan tidak menylok ketika digunakan. I LOVE IT!..

Wednesday, October 6, 2010

SEAGULL Pilot China Air Force

 
Saat pertama kali saya melihat jam ini di sebuah forum arloji di internet, saya langsung tertarik dengan penampilannya yang sangat klasik. Jam ini merupakan re-issued dari jam pilot yang digunakan oleh angkatan udara China (PLAAF) pada tahun 1963. Karena itu tidak ada sama sekali tulisan berbahasa Inggris pada dial. Tulisan China yang letaknya di posisi angka 6 (katanya) bermakna "China" dan kalimat dibawahnya berarti "Tianjin Watch Factory". Desainnya dibuat semirip mungkin dengan versi aslinya. Diameter jam ini 38mm tanpa crown dan semua terbuat dari stainless steel. Yang menarik dari jam ini selain desain dial adalah cerita dari movement yang digunakan, yaitu clone dari manual chronograph movement Venus 175.

Venus 175 diproduksi bersamaan dengan keluarnya Lemania 2310 dari pabrik mereka Fabrique d'Ebauches Venus S.A. di Moutier antara tahun 1940 dan pertengahan 60an. Venus 175 banyak digunakan oleh banyak jam chronograph selama era tahun 40 dan 50-an. Breitling menggunakannya pada edisi awal tipe Chronomat dan Rodania menggunakannya pada tipe single button chronographs. Venus 175 sudah lama tidak lagi diproduksi, namun masih banyak pabrikan maupun individual yang masih memiliki movt ini dalam kondisi NOS untuk digunakan pada jam2 mereka dengan sedikit modifikasi.
 
Yang paling menarik dari sejarah Venus adalah bagaimana movt 175 ini bisa berpindah tangan ke Seagull (pabrik jam milik pemerintah China di Tianjin). Sekitar tahun 1957, sebuah pabrik jam di Moscow mulai memproduksi tiruan dari edisi awal Venus – yaitu Cal. 150. Movement ini kemudian menjadi legenda bagi 'Strela' movement (buatan Soviet) pada saat itu. Beberapa tahun kemudian Venus berencana untuk mengurangi jumlah movement yang mereka buat dan mulai berencana melakukan upgrade terhadap movement 175, menjadi Cal. 180. Rencana itu ternyata membutuhkan biaya besar, dan untuk mensiasatinya, Venus berniat menjual alat-alat produksi movement 175 mereka yang tidak terpakai. 

Pertama kali, mereka menghubungi Soviet yang sebelumnya pernah menjiplak movement Venus. Tapi ternyata karena suatu sebab politik, transaksi itu tidak terjadi. Kebetulan pada saat yang bersamaan pemerintah China sedang berencana utuk membuat jam chronograph untuk pilot pesawat tempur mereka dan sedang mencari movement yang akan dipakai untuk keperluan itu. Sebelumnya, pemerintah China selalu menggunakan movement dari Soviet “Strella” untuk jam-jam mereka, namun karena ada konflik politik maka pemerintah China berusaha mencari sumber yang lain. Venus kemudian menawarkan kepada pemerintah China semua alat-alat untuk memproduksi untuk cal.175.

Jadi, kalau dibilang movement jam Seagull ini palsu, tidak juga, karena Seagull membuat movement ST-19 (sebutan mereka untuk manual chronograph 19 jewels) dengan peralatan yang sama dengan yang digunakan oleh Venus dalam memproduksi movement ini. Memang pada prakteknya Seagull melakukan beberapa perbaikan terhadap movement ini hingga menjadi lebih baik. Seagull ST 19 atau Venus 175 ini adalah sebuah coloumn wheel manual chronograph yang handal, seperti juga movement chronograph dengan coloumn wheel lainnya. Perbedaan dengan versi asli dari Venus 175 adalah dari sisi finishing movement saja.

Pada bagian caseback digrafir dengan jelas sebuah kata dalam aksara China, logo Angkatan Udara China dan tahun yang menunjukkan versi asli dari jam itu yaitu 1963.


 
Desain dial dibuat satin finished dengan variasi indeks arabic dan broad arrow berwarna emas. Bagian yang menarik dari dial ini adalah penggunaan warna biru untuk jarum jam dan chronograph, sedangkan jarum detik besar berwarna merah. Desain tombol chronograph berbentuk kecil seperti jam-jam chronograph jaman dulu dan bentuk crown utama yang pipih. Jam ini dibuat hanya dalam jumlah sedikit dan saat ini sudah mulai banyak orang terutama penggemar jam2 pilot memburu keberadaan jam ini. Hal ini mungkin disebabkan karena desain yang klasik dan movement yang sudah teruji kehandalannya. Jam ini saya beli dalam keadaan New Old Stock, bahkan sticker biru di tombol chronograph masih ada.